Secarik Kisah Dari Lampung


Kelas tiga adalah sebuah tanggung jawab, tantangan, kesenangan, ujian, kesibukan, dan wisudaan. Tingkat akhir adalah tingkat teratas yang membawahi tingkat-tingkat di bawahnya dan menjadi panutan bagi adik-adik kelasnya yang menjadikannya panutan. Ah kelas tiga memang mempunyai cerita tersendiri yang tentunya lebih beragam dari kelas satu maupun kelas dua, mulai dari kuliah, perasaan, impian, penyesalan, pelampiasan, perbaikan, perjuangan, semuanya menjadi satu saling kait-mengait membentuk sebuah cerita hidup yang disebut "kelas tiga". teringat memori tentang kunjungan singkat ke pulau sumatra dua bulan yang lalu membuatku ingin sedikit mengabadikannya di tulisan ini. 

Bulan Januari lalu angkatanku mengadakan studi kolaboratif ke Lampung, Sumatra Selatan. Kami berangkat dari sekolah pukul 02.00 pagi dan sampai di lampung pukul 07.00 melalui jalur darat dan air. Perjalan ini merupakan perjalanan pertamaku keluar pulau Jawa dan menggunakan kapal. Meskipun pada awal perjalanan sempat muncul kekhawatiranku tentang pengalamanku naik kapal yang masih nol alias belum pernah sama sekali akhirnya aku dapat menikmati perjalanan menyebrangi selat di pagi buta hingga terbitnya sang surya. Deburan ombak dan hembusan kencang angin laut serta aroma khasnya membuatku semakin takjub akan kebesaran-Nya.

Dalam batinku aku tidak menyangka bahwa lautan itu begitu luasnya dan begitu "labilnya". Sepanjang mata memandang hanya air biru yang terlihat hingga ke horizon selain itu tidak ada apa-apa. Aku kagum dengan para mujahidin-mujahidin terdahulu yang menaklukkan Spanyol, Kontatinopel, dan daerah-daerah lainnya yang berada di luar Jazirah Arab akan kegigihan dan keberanian mereka dalam mengarungi lautan yang begitu luas dan tidak dapat diprediksi akan menghaddirkan ombak yang seperti apa.

Sesampainya di Lampung kami melakukan serangkaian kegiatan yang sudah di jadwalkan hingga malam hari dan kemudian dilanjutkan kegiatan di Hotel hingga esok siangnya. Sesampainya di Hotel, setelah sholat dan makan malam dilaksanaan games angkatan antara murid  versus guru dalam menebak teka-teki silang "aneh" karya Javas Rizki Ramadhan selaku pelawak handal angkatanku AXIORA. Setelah games yang penuh canda tawa itu usai kami pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk menaklukan permaian-permaian yang sudah dibelikan tiketnya oleh paitia esok hari.

Salah satu permaianan yang menjadi primadona adalah banana boat. Alhamdulillah meskipun tidak turut serta dalam menjawab berbagai teka-teki yang njelimet Alaah memperkenankanku untuk mencaoba wahan permainan yang satu ini melalui perantara ajakan teman yang mendapat tiket untuk lima orang (beruntungnya... :D). Permainan ini sangat mengasyikkan dan cukup membuat adrenalin kita meningkat beberapa persen he..he..he.. berhubung aku nggak bisa renang, jadinya ketika tejatuh hanya bisa diam pasarah hingga ada yang menolong. Meskipun pasrah-pasrah gitu tetap mengasyikkan kok. nih buktinya.....

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search